Jumat, 04 April 2014

Cara Membuat Hospot Beserta Peralatan

Hotspot atau tempat-tempat yang menyediakan layanan akses Internet menggunakan wirelest. Bila anda ingin membuka usaha Cafe, atau restoran, agar orang tertarik dan betah datang ke tempat anda, anda dapat membuat layanan internet gratis bagi mereka yang berkunjung. Hal ini karena sejumlah perangkat yang telah dilengkapi dengan teknologi nirkabel, sehingga tren adalah penggunaan yang lebih tinggi.
Sayangnya, tidak semua orang mengerti bagaimana cara membangun infrastruktur Wi-Fi. Kurangnya informasi dan mungkin harga yang agak mahal membuat banyak pemilik usaha enggan untuk membangun hotspot. Bahkan, ada potensi besar untuk menambah fasilitas hotspot minat dan juga dapat meningkatkan pendapatan dari tempat itu sendiri.
Artikel ini akan membahas hal-hal penting yang perlu Anda ketahui untuk menyediakan layanan hotspot. Hal ini dibahas adalah relatif sederhana yang dapat diikuti oleh pemula sekalipun (asalkan sudah memiliki dasar-dasar jaringan). Pada akhir artikel, akan dibahas alat yang cukup praktis untuk digunakan untuk membuat hotspot.
Peralatan Yang Dibutuhkan :
1. Access Point.
Fungsi Access Point seperti sebuah hub / switch pada jaringan lokal, yang bertindak untuk menghubungkan jaringan lokal dengan jaringan wireless / nirkabel para client / tetangga anda, ini adalah jalur akses koneksi internet dari tempat anda dipancarkan atau dikirim melalui gelombang radio, ukuran juga mempengaruhi kekuatan sinyal cakupan area akan dicapai, semakin tinggi kekuatan sinyal (ukurannya dalam satuan dBm atau mW) memperluas jangkauannya.
2. Antena Omni
Untuk memperluas jangkauan area hingga beberapa Kilometer, anda memerlukan antena omni eksternal, bahkan ketika Anda membeli jalur akses dilengkapi dengan antena omni, tapi tidak cukup karena hanya berkekuatan sekitar 3-5dB, untuk memperluas wilayah jangkauan, Anda akan memerlukan antena Omni eksternal, rata – rata-rata daya 15db. Antena Omni ini memiliki pancaran atau radiasi 360 derajat, jadi cocok bisa menjangkau client dari arah mana saja.  
3. Box Access Point
Untuk melindungi jalur akses Anda, perlu alat pelindung berbentuk kotak, bisa terbuat dari plastik atau plat logam, kotak rata-rata dilengkapi dengan kunci pengaman, dan kotak ini harus ditempatkan tepat di bawah antena.
4. Pigtail
Pigtail kabel atau kabel jumperl diperlukan untuk menghubungkan antara antena omni ke jalur akses, panjang maksimum pemberitahuan yang diperlukan hanya 1 meter, bila kepanjangan Anda akan mengalami degradasi sinyal (loss dB) Pada kedua ujung kabel memiliki konektor yang plug tipe konektor sesuai dengan yang melekat pada jalur akses Anda.
5. POE (Power Over Ethernet)
Agar kabel listrik tidak dibangkitkan untuk “menghidupkan” access point maka anda memerlukan alat “POE” alat ini berfungsi untuk mengalirankan listrik melalui kabel ethernet atau kabel UTP / STP, dengan alat ini maka Anda tidak perlu repot-repot membeli lagi kabel daya ke puncak menara, lebih praktis dan ekonomis.
6. Cable UTP / STP
Kabel UTP / STP ini diperlukan untuk menghubungkan jalur akses dengan jaringan kabel pada LAN lokal anda, supaya bisa dihubungkan ke komputer Gateway / Router atau Hub / Switch, pilih kabel UTP / STP yang berkualitas baik untuk meningkatkan kualitas listrik melewati POE. stpot
7. Anti-lightning (Lightning Arrester)
Sebagai pengaman dari petir maka anda memerlukan alat yang berfungsi untuk menyalurkan kelebihan beban listrik saat petir menghantam kabel pembumian (grounding), komponen ini dipasang pada kabel jumper antara perangkat dan jalur akses dengan antena eksternal. Grounding untuk penangkal petir umumnya ditanam dengan batang tembaga hingga kedalaman beberapa meter untuk mencapai air.
8. Tower
Untuk mendapatkan jangkauan area cakupan maksimum, anda perlu menaikkan antena omni eksternal ke tempat yang tinggi agar client WLAN anda bisa menangkap sinyal radio anda dengan benar.

Like the Post? Do share with your Friends.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

IconIconIconFollow Me on Pinterest

Total Tayangan Halaman